Wednesday, March 22, 2017

JANGAN SALAHKAN ANAK KETIKA BESAR BERBOHONG PADA ORANG TUA

Jangan salahkan anak ketika besar berbohong pada orang tua
By kangthio

Pepatahnya ialah buah jatuh tak jauh dari pohonya. Yaaps guys pastinya begitu, dan kata-kata itu sering kita dengar. Namun walau demikian, kita sering melalaikan ucapan ataupun pepatah tersebut khusunya bagi orang tua. Nah.. Pastinya pepatah tersebut untuk jadi renungan kita selagi hidup di dunia agar perbuatan kita selalu terjaga dengan baik agar tidak semerta merta hidup layaknya selamanya dan kita pun menjadi arogan. Nah kalau tingkah negatif demikian tak berlaku ya guys karena kita hidup bermasyarakat, dan kita pun di ciptakan untuk menghasilkan keturunan. Kenapa demikian karena manusia di ciptakan memiliki hawanafsu ataupun rasa seksual yang tinggi untuk alasan itu manusia diminta agar memiliki pasang-pasangan dan membuahi pasangannya agar mendapatkan keturunan dan alasan lain ialah ketika kita sakit karena usia kita yang semakin menua kita pun tak dapat mengelak dari kematian.
Yaaps kematian, terdengar begitu seram yaa guys. Tapi tak apalah tak usah takut karena itu sudah takdir kita karena sejatinya pastinya akan kembali pada sag hak tentunya Tuhan yaa guys. Nah kalau demikian ada hidup dan mati, ada cewek ada cowok, dan adanya kehidupan pasti ada yang menciptakan. Harusnya kita sebagai makhluk hidup yang paling sempurna harus banga di banding makhluk lainya. Dengan demikian kita bisa berfikir, berfikir!!??  Yaap kita di ciptakan untuk berfikir berfikir untuk apa?? Yaa berfikir untuk di simpan dan di kerjakan.
Pastiya banyak. Karena sel yang ada di otak kita terdapat miliyaran untuk menyimpan dan bertindak.
Pastinya berfikir untuk hal yang positif
Dan berfikir seakan bertindak secara rasional.
Adanya kita hidup untuk berfikir, berfikir berfikir siapa yang menciptakan kita, berfikir untuk bertahan hidup walau sejatinya kita mati, berfikir kapan setelahnya kita mati, berfikir kenapa adanya hawa nafsu, dengan adanya otak pada diri kita yakni tak lain adalah bekal kita hidup. Agar kelak suatu saat kita kembali tidak salah pintu masuknya.

Kita di ciptakan untuk meninggalkan benih. Yaah karena benih itu terdapat kelakuan kita di dunia.  Siapakah benih itu yakni anak- anak kita or keturunan kita. Mereka  terdapat campuran  darah kita berdua antara suami dan istri. Jadi tak heran sifat keturunan kita tak jauh berbeda dengan mereka. Jadi walau kita sudah tak ada darah masih mengalir di generasi kita. Dan generasi itu adalah kita. Jadi jangan heran ada pepatah buah jatuh tak jauh dari pohonya. Karena keturunan kita mengadopsi dari kita. Jadi jangan terus kita hidup arogan sesuai yang kita inginkan karena sifat sifat kita ada pada anak kita kelak.
Untuk  itu kita sebagai calon orang tua harus terbiasa berbuat hal yang positif. Dengan demikian suatu saat kelak anak kita terlahir insyaallah berbuat positif juga, walau itu tergantung dari pergaulan di luar lingkup keluarga, namun apabila anak kita sudah mendapatkan bekal dari kita yakni untuk selalu berbuat  positif tentunya walau perbuatan di dalam pergaulan bebas akan terhindari, dam tentunya anak kita kan berfikir 100x  untuk berbuat jahat atau hal negatif. Karena otak manusia akan cenderung berfikir positif terlebih dahulu. Jadi apabila keturunan kita sudah didasari hal positif dari benih kita pasti mereka akan menghindar. Untuk itu bertindaklah hal yang positif.
Dan bilah toh anak kita berbuat demikian negatif pastinya sifat kita juga  demikian, karena keturunan kita mengandung dua sel atau dua nenih yakni dari seorang suami dan istri. Jangan heran kalau anak  berbohong pada orang tua. Tentunnya karena orang tua juga pernah melalukannya. Dan hal lain yang selain dari benih, juga perilaku kita kita juga diwajibkan untuk benar benar positif di depan mereka. Tentunya perkataan baik ataupun tindakan yang baik saat di depan mereka. Jangan menyalahkan mereka atau keturunan kita saat mereka berbohong. Kita berfikir positif dan berinstropeksi diri. Memandang sifat kita saat di dunia dan di saat mengajarinya dari kecil. Jadi tak usah mebentak mereka atau memarahi mereka berilah kata-kata yang bagus dan bijak dengan tutur yang sopan. Banyak yang tanpa menyadari waktu keturunan kita kecil kita sering membodohi mereka walau demi kebaikan tapi efeknya jangka panjang karena kelakuan kita sebagai orang tia akan di balas mereka di kemudian hari.
Sebagai contoh:
Ini contoh hal terkecil dari orang tua pada anaknya saat usia kecil. Kataknlah ada sebuah pedagang mainan ataupun jajan or makanan, pedagang  melewati di depan rumah kita dan anak kita tiba-tiba meminta beli. Dan tanpa di sadari kita sebagai orang tua tidak mempunyai uang. Kita pun sepontan berfikir mencari cara tanpa memikirkan dampak pada anak kelak yang mengikuti ajaran orang tua walau cara itu di anggap baik. Naah pastinya kita memberi alasan pada anak kita agar tidak meminta di belikan. Dan kebanyakan orang tua menjawab dengan berbohong pada anak kita. Yakni dengan menjawab bahwa mainan itu sudah habis. Ataupun hal lain yakni pedagang itu mau pulang atau juga dengan bilang lebih pedas dsb. 
Nah contoh tersebut sangatlah contoh sepele yang mengantarkan anak kita kelak menjadi pembohong. Tanpa disadari orang tualah peran utama yang mengajari mereka untuk berbohong
Karena sejatinya orang tua adalah guru pertama.
Adanya korupsi, adanya anak melawan orangtua, adanya pencurian, adanya kepandaian pada anak dsb itu semua bersumber pada orang tua. Jadi orang tua berperan besar. Untuk itu mulailah kita memperbaiki diri untuk anak-anak kita, berbuat positif pada diri kita untuk diri kita dan keturunan kita. Karena keturunan kita mewakili kita kelak di kehidupan mendatang.

👨‍👨‍👧‍👧👫👨‍👨‍👧
🕊️post by kang thio📝
Baca juga me blog
📄 http://kangthioaliens.blogspot.com

No comments:

Post a Comment